20.26

ENG.

Nothing is impossible in this life, you just have to believe.

Saya juga tak pernah menyangka. Tak pernah mengira sama sekali, menduga pun tidak. Dia yang selama ini tak pernah terlihat dalam sadar saya, mendadak muncul kepermukaan sadar. Perlahan jelas. Memang agak buram kali pertama dia ada, perlahan menjelas, dan semakin jelas. Sampai akhirnya saya sama sekali sadar. Bahwa dia ada, bahwa dia selalu ada, bahwa saya tak pernah menginginkannya tak ada.


Saya freak out. Tak pernah saya alami ini sebelumnya. Tak pernah saya meminta apapun yang sudah saya lepas untuk kembali. Tak penah saya menyangka ini bakal terjadi.
Tapi hati memang tidak disana untuk disimpan saja. Untuk pertama kalinya saya buka kuncinya, sampai tak ingat lagi kapan saya mememjarakannya supaya tidak bisa apa-apa. Saya juga tidak ingat lagi mengapa hati harus tersimpan rapat dengan gembok raksasa seperti itu. Saya hampir lupa saya punya hati.

Untung kuncinya tidak hilang. Pertama kalinya, saya pandangi kunci penyelamat itu. Agak berkarat, tapi saya yakin, masih bisa digunakan. Sempat saya ragu, nanti jika saya buka gemboknya, apa yang akan terjadi pada hati? Saya takut, nanti ia hancur lagi. Saya ingat sekarang, saya simpan hati saya baik-baik selama ini, agar ia disitu saja. Agar tidak terkontaminasi udara dan polusi. Agar ia utuh saja, tidak kemudian merapuh karena usia, lalu hancur digerogoti masalah.
Lalu tiba-tiba saja kotaknya terbuka. Hati muncul begitu saja. Kaget saya dibuatnya! Otak saja tidak mengira secepat itu saya membukanya. Tak sempat melihat prosesnya. Saya lemas, tidak tau apa yang harus dilakukan dengan hati. Sepertinya harus adaptasi.
.
Sekarang saya sudah terbiasa lagi dengannya. Saya bahagia gembok itu terbuka. Sumpah saya tak pernah menyangka.
.
Dan kamu. Iya kamu! Terimakasih buat keberadaanmu. Terimakasih untuk ada, untuk selalu ada, dan untuk bersabar sampai saya akhirnya tau bahwa saya tak pernah menginginkanmu tak ada.



….pengen ke Jogja segera…..